Desember ini saya bersama teman-teman peserta International Conference on Asia Pasific Digital Libraries (ICADL 2008) berkesempatan mengunjungi perumahan adat Bali di daerah Nyuh Kuning, Ubud, Giayar, Bali. Pada kesempatan tersebut kami mengunjungi rumah I Ketut Muka Pendet dan rumah orang tuanya yaitu keluarga Pendet.
Rumah I Ketut Muka
Menurut I Ketut Muka Pendet, pada dasarnya rumah adat ini terdiri dari tiga, yaitu yang diperuntukkan bagi mereka yang masih single (lajang), yang sudah menikah dan untuk upacara adat. Sedangkan dapur terpisah dari bagian-bagian tersebut.
Berikut ini saya tampilkan rumah I Ketut Muke Pendet dan Rumah Keluarga Pendet. (Nuning)Rumah I Ketut Muka
Bagian rumah ini biasanya diperuntukkan bagi mereka yang masih single (lajang)
Bagian rumah ini biasanya diperuntukkan bagi mereka yang sudah berkeluarga.
Bagian rumah ini dipergunakan untuk berbagai upacara adat.
I Ketut Muka Pendet sedang menabuh alat musik di ruang upacara adat.
Sisi lain rumah I Ketut Muka Pendet
Rumah Keluarga Pendet
Bagian rumah ini biasanya diperuntukkan bagi mereka yang masih single (lajang) tetapi sekarang bisa ditempati oleh yang sudah menikah juga.
Bagian rumah ini biasanya diperuntukkan bagi mereka yang sudah berkeluarga.
Bagian rumah ini dipergunakan untuk berbagai upacara adat.
Sisi lain rumah keluarga Pendet.
Dapur dan ruang makan keluarga Pendet.
14 comments:
keren, bu! keep on good work! dah mampir dimari.
Thanks Hendra :-)
Apakah semua rumah adat Bali seluas rumah keluarga pendet?atau hanya keluarga yang mampu saya yang punya rumah luas serta ada bagian-bagian khusus.
Mungkin bisa di jelaskan lebih lanjut tentang aturan aturan rumahnya. seperti gimana seandainya tempat para lajang di tempati yang sudah berkeluarga?apa larangan jika kita masuk ruang upacara adat.
Tapi tulisan di blog nya sdh cukup membuat orang tertarik untuk mengetahui lebih dalam.
Thanks Nuning.
ini rumah saya....
Oya? Salam kalau begitu :-)
ia...... salam kenal juga.. kapan-kapan kesini lagi!!!
Terima kasih, mudah-mudahan ada kesempatan untuk kembali ke sana :-)
Mbak nuning apa kabar! kemarin ketika saya buka internet cari sesuatu dan clik nyuhkuning muncul rumah adat bali saya kaget dan ingat mengingat dan menyimat foto yang terpajang di headlain saya ingat mbak pernah singgah di rumah saya, kami sekeluarga mengucapkan terimakasih dan salam semeoga sukses. kapan-kapan ke bali mampir kami buka warung mini with menu black rice fuding, colek and mung bean porridge, thanks
Pak Ketut, terima kasih banyak telah mampir di blog saya. Mohon ijin juga ya memasang foto2 rumah bapak yang begitu indah. Mudah-mudahan kalau ada kesempatan ke Bali lagi saya bisa mampir ke rumah bapak. Salam.
Hi!... Embak Nuning apa kabar, kapan ke Bali ingat mampir di rumah bali Nyuhkuning Ubud
rumah adat bali memang memang benar-benar indah
Pa Ketut, 28 Mei-1 Juni 2012 saya ada konferensi internasional di Bali, tapi belum tau apakah akan ke Nyuh Kuning lagi atau ngga. Kalau ke sana, nanti saya mampir :) Salam
Mbak Nuning apa kabar semoga sehat, apakah jadi ke Bali dalam acara conprensi, saya tunggu, kasian kalau nggak mampir di nyuhkuning village makin cantik dan asri, salam
Pak Ketut, mohon maaf saya sudah di Bandung lagi. Kemarin saya ikut rombongan yang ke Bedugul, tapi ada rombongan lain yang ke Nyuh Kuning (31 Mei). Mudah-mudahan lain waktu bisa ke sana lagi.
Post a Comment